09 December 2015

Di Balik "Garuda Pemindai Bumi"

Hari itu handphone Aa ketinggalan di rumah. Ada beberapa telepon yang masuk, saya angkat karena khawatir penting. Salah satunya dari Pak E, dari Tempo Malang katanya, mau tanya seputar riset. Saya kabari Aa, yang kemudian ternyata ketemu Pak E hari itu juga.
"Apa aja tadi yang dibahas, A?"
"Hm? Ya gitu lah, biasa. Soal pesawat."
"Buat artikel di mana cenah? Kapan terbitnya?"
"Nggak tau.. Nggak nanya tadi."
Hiiiih..

Beberapa hari kemudian sepulang dari kampus,
"Bu, tadi ada konsultan dari Jakarta nelpon. Mau pesen pesawat. Tau nggak dari mana liat infonya?"
"Dari mana emang?"
"Katanya dari Koran Tempo beberapa hari yang lalu."
"Hah, emang artikel yang kemaren itu buat koran nasional? Kok bisa sampe Jakarta?"
"Gak tau, dia bilangnya gitu, dari koran."
"Aa gak dikabarin sama yang wawancara kemaren?"
"Enggak."
"Hiiih, cari korannya Aaaa! Mau bacaa!"

Yang mana cari koran beberapa hari yang lalu itu tentunya tidak semudah cari yang baru. Sampai hari ini pun kami belum liat versi cetaknya. Alhamdulillah, ada staf kampus yang dapet versi digitalnya, kami pun dikirimi. 

Foto pesawatnya ganteng ya. Kesimpulannya, kalau mau buat produk riset, buatlah yang penampilannya fotogenik. Kekekeke.

 Semoga berkah ilmunya, Papa-sama. :D 

No comments: