25 August 2011

Saya sedang heran; sama diri sendiri. Bahwa kala berdoa, saya masih seringkali ragu untuk melafalkan mohon yang terbaik menurutNya. Kenapa? Karena saya seringkali lebih takut bahwa yang terbaik menurutNya akan tidak sesuai dengan harapan.
Mengapa tidak berprasangka bahwa yang terbaik menurutNya adalah jauh berlipat-lipat melebihi yang diharapkan?
Mengapa tidak yakin bahwa bila satu hal adalah yang terbaik menurutNya, maka itulah semutlaknya kebaikan?

Padahal Ia adalah sesuai persangkaan hamba-Nya.

4 comments:

mecaonic said...

astaghfirullah.. :|

trus kalo saya mah neng, kalo berdoa teh minta2 terus, kadang lupa bersyukurnya.. baru inget teh akhir2.. :|

dasar manusia mah belegug ya.. :p mentaaa we trus, lupa bilang makasi sama yg uda dikasi..

smoga sama2 slalu diingatkan, amin :)

Vuterlanik said...

ah, iya pisan teh -___-

nuhun udah diingetin :D

Asih Novianti said...

tante, mungkin manusia salah meminta. Tapi Allah tidak akan salah memberi, koq.. jadi ngga perlu ragu meminta pada-Nya.. :)

putri setiani said...

Ini yang nulis kaka 'Aini ya? Udah pinter ih, pasti diajarin Ammi.. :)
Setuju banget sama kaka!

Maksud tulisan ini lebih ke presumption sendiri sewaktu berdoa, yang -mestinya sih- dijauhkan sejauh2nya persangkaan negatif sama Allah. Tante masih harus banyak2 belajar nih soal ini :D