05 November 2011

5 Days of San Diego

Adalah akhir bulan lalu, pertama kalinya saya menginjakan kaki di benua Amerika, Amerika Serikat tepatnya. Ceritanya, keberangkatan saya ke San Diego ini adalah untuk menghadiri international meeting dari salah satu komunitas geotermal. Sebelum berangkat, saya berharap akan bertemu muslimah dari negara lain. Sesampainya di lokasi konferensi saya baru sadar, negara mayoritas muslim selain Indonesia memang ada lagi ya yang potensi geotermalnya besar? :D Jadilah saya berjilbab sendirian diantara ratusan orang peserta. Anyway, sebetulnya riset saya sekarang nggak berhubungan langsung dengan geotermal, dan yang hadir di meeting kemarin pun kebanyakan dari sektor industri, bukan akademisi. Maka dari sebelum berangkat pun saya lebih tertarik untuk melihat-lihat seperti apa negara dan orang-orang di sana :D. 
So how was United States?

Hari pertama tiba, kesan saya adalah "apa deeeh, ini negara di sekolahnya nggak ngajarin ramahtamah ya?". Yang terjadi adalah, setelah perjalanan hampir 24 jam, saya dihadapkan dengan petugas imigrasi yang galak dan lama banget tanya-tanyanya, kehilangan bagasi terus setelah tanya ke para petugas pun nggak dibantu cari, terus ketemu sopir taksi yang judesnya seperti saya punya hutang 10 tahun belum dibayar. Singkatnya sesampainya di hotel saya emosi sepenuh jiwa. 
Tapi alhamdulillah kesan demikian segera menguap di hari-hari berikutnya.

Hari kedua di San Diego adalah hari Minggu, niat ingin jalan-jalan keliling kota gagal sudah karena ternyata batuk yang dibawa dari Sendai semakin heboh semalaman, hasilnya bangun kesiangan. Jadilah saya sekedar jalan-jalan ke shopping center di belakang hotel, cari makan. Bingung mencari makanan halal, pilihan akhirnya jatuh pada masakan Jepang yang menyediakan seafood dan nasi. Rasanya? Nowhere like Japanese food :P, yang penting kenyang dulu ya. Perjalanan dilanjutkan dengan mengelilingi toko-toko, terus beberapa kali bertemu dengan muslimah berjilbab di sana. Sepertinya imigran sih, tapi yang pasti jumlahnya jauuuh lebih signifikan dibanding di Jepang. Senang! :D


Hari ketiga dan keempat dihabiskan hampir full di tempat konferensi, waktunya memuaskan diri berbahasa Inggris. Yak, ternyata orang-orangnya baik-baik saja, friendly sama orang asing (berjilbab). Mbak-mbak staf hotel, peserta konferensi yang lain, sampai orang nggak kenal di lift nyapa dan ngajakin ngobrol. Awalnya saya mikir beneran ketika ditanya "How are you doing today?" atau "You find everything OK today?", terus baru menyiapkan jawaban basa-basi setelah menyadari bahwa itu sapaan standar :D.

Hari kelima, saya memutuskan membolos untuk jalan-jalan naik kereta. Awalnya sedikit takut, mengingat seorang teman muslimah yang juga pernah ke kota ini diteriaki orang sewaktu jalan-jalan di downtown. Tapi berbekal ijin dan nasihat dari Aa ("kalau ada yang ganggu, lari aja yang kenceng"), berangkatlah saya. Tempat yang pertama dikunjungi adalah Old Town, kota lama San Diego yang bangunannya seperti di telenovela Esmeralda, cantik deh. Lanjut ke downtown, rasanya ada di latar film "How I Met Your Mother", awesome! Terus dilanjut ke pinggir pantai, Cruise Parking; kalau sanggup berenangnya sih, tinggal nyebrangin Samudera Pasifik bisa langsung sampai lagi tuh di Jepang :P. Sayangnya nggak sempet ke Balboa Park, salah satu tujuan wisata utama kota ini.


Perjalanannya aman alhamdulillah, cuma sedikit kaget waktu disamperin laki-laki negro waktu saya sedang foto-foto di mall. Saya kira dia marah gara-gara fotonya terambil dengan tidak sengaja, eh ternyata malah nawarin diri jadi model; dikiranya saya fotografer, cuma karena saya bawa kamera gede (padahal nggak bisa makenya :P), hahaha.

All in all, kalau ditanya bagaimana rasanya perjalanan kemarin, jawabannya adalah bahagia! Bahagia karena bisa ngomong, bahagia karena orang-orang di sana lebih mirip dengan orang Indonesia saya kira, ekspresif dan nggak terlalu kaku :D. Bahagia juga karena teringat lagi rasanya mengerti sekaligus dimengerti, alhamdulillah. Semoga ada kesempatan lagi menjelajahi tempat lain di bumi-Nya, aamiin.

P.S.: Di tempat konferensi kemarin saya ketemu orang Garut, hahaha. Jauh-jauh nyebrang benua, eh ketemunya orang Tarogong :D.


2 comments:

Anonymous said...

hahaha,,ada yah garut american??

pengalaman di negeri orang memang mengasyikan,,

apalagi klo nyoba tinggal rada lamaan disana yah..

Feranisa Prawita Raras said...

serrruuuu, pengen ke sana juga!!
makasih sudah berbagi cerita.