21 May 2012

Home Alone

Sendiri di rumah ngga ada Aa adalah banyakan ngga enaknya. Segala macam pikiran berseliweran tanpa ada yang bisa diajakin ngobrol itu stressful sekali.
Kenapa orang Arab dari dulu nama2nya nggak banyak berubah? Kenapa senyumnya Monalisa segitu fenomenalnya (padahal menurut saya biasa aja)? Output terpenting dari pendidikan itu apa? Kenapa di Indonesia akses sekolah itu segitu terbatasnya sih? Lintasan-lintasan yang berujung tulisan setengah jadi yang lantas segera dihapus dari laptop. It is, super stressful. Kalau ada Aa, mungkin saya langsung cerita apa aja yang lagi lewat di kepala, saya juga nggak nyadar. Atau mungkin kalau ada Aa saya nggak sempat memikirkan segala macam, lebih sibuk siapin makan malem terus beresin rumah terus kecapean lantas tidur.
Untuk membuat kondisi semakin memuyengkan diri sendiri, adalah saya ini takut terhadap banyak hal. Produk-produk film horor Indonesia bisa  bikin saya melek sampai lewat tengah malam karena kalau merem langsung terbayang. Dan suara alert gempa yang dipasang di komputer dengan mudahnya bikin panik setengah pingsan, padahal nggak jarang cuma false alarm (nasib software gratisan). Kalau ada Aa, otomatis saya terbebas dari takut segala macem ini, tidur pulas ples karena ada Aa yang jagain.

Tapi, menyendiri bukannya bikin orang jadi sakti ya? Itu para Empu yang bikin keris waktu jaman kerajaan Majapahit kan di ceritanya pasti ada bagian 'ngelmu' di gua. Di cerita Samurai Jepang juga sama, pas bagian memperdalam ilmu ada bagian si Samurainya menyendiri, biasanya di gunung, kadang di bawah air terjun. Dan bukankah Rasulullah SAW juga sebelum diangkat jadi Rasul rutin menyendiri di Gua Hira kan, wahyu pertama pun turunnya waktu sedang menyendiri di sana.
Terus karena males sendirian di rumah saya mau sekalian kabur aja ke gua gitu? Meh, mana berani, haha. Maksudnya adalah, menyendiri ternyata salah satu bagian penting dari 'ritual' yang dilakukan orang-orang hebat. Menyendiri adalah kebiasaan orang-orang dengan bashirah -mata hati- yang tajam. Yang mesti saya cari tahu lebih lanjut adalah apa yang orang-orang ini lakukan saat menyendiri. Walaupun nggak di gua ya gapapa lah ya, level beginner dulu.

Nggak ada temen ngobrol, bukankah kesempatan baik untuk lebih banyak 'berbincang' denganNya? Sendiri sewaktu ketakutan, bukankan saat yang tepat untuk belajar hanya bergantung padaNya. Untuk menumbuhkan, melatih dan mempertajam keyakinan bahwa hanya Allah yang berkuasa atas segala sesuatu. Untuk menghayati pemahaman sederhana bahwa segala kejadian, semacam gempa misalnya, sepenuhnya sematamata ketentuanNya. Untuk belajar ridha, karena apa yang terjadi adalah atas kehendakNya, dan hikmah adalah hadiah untuk mereka yang berpikir sembari menjaga hati tetap husnudzan padaNya.
Bukankah saya (mengaku) mengimani bahwa Allah yang Maha Mendengar? Bukankan saya (merasa) meyakini bahwa Allah yang Maha Menjaga?

Allah, ampuni hamba yang masih lebih banyak lalai daripada ingat
Allah ya Waliyy, cukupkan hamba dengan penjagaanMu
Allah ya Qawiyy, beri hamba kekuatan agar tulisan ini tak sekedar tulisan hampa tanpa tindakan, karena sesungguhnya tiada daya selain dariMu
Segala puji hanya bagiMu ya Rahiim, yang memberi hamba suami penyabar dan amanah, menitipkan penjagaanMu melaluinya

A, berarti selama ini aku teh cerewet dan panikan pisan ya.. Maaf sering nggak nyadar >_<, maaf cerewet banget minta Aa cepet pulang,
terimakasih atas kesabarannya menjaga dan mendengarkan.
Semoga sabar atas jauhnya jarak sementara waktu ini, berbuah kebersamaan yang lebih sakinah nantinya. Aamiin.
Aku sayang Aa! :D

5 comments:

Unknown said...

nama orang arab? monalisa? pendidikan?

and who said i'm thinking too much???

*gaksante :P

putri setiani said...

and who showed me that a head could be filled with so many thoughts??

*balik ga nyante wihihihi :P

Satu kalimat yang kelewat ditulis di posting ini adalah:
Puput sama Ida sampe bilang, "Gw mah ga ngerti sama hal-hal yang lu takutin".

:P

anggun oktari said...

hahaha mau komen yg mirip ama puput.. :)) .. bodor eta bisa kapikiran nu siga kitu heuheu

anggun oktari said...

hahaha mau komen yg mirip ama puput.. :)) .. bodor eta bisa kapikiran nu siga kitu heuheu

putri setiani said...

dijarin puput etateh tGuun! hihihi :D